Senin, 18 November 2013

Tuhan, maaf.

Tuhan, maaf kadang mata salah melihat.
Tuhan, maaf kadang mulut salah berucap.
Tuhan, maaf kadang hati salah prasangka.
Tuhan, maaf kami banyak khilaf.

Tuhan, tetap kan kami dalam kebaikan.
Tuhan, bimbing kami kejalan kemenangan.
Tuhan, ampun kami atas dosa dan kesalahan.
Tuhan, Engkau sungguh pengasih lagi penyayang.

hari ini

Hari ini aku membeli nasi goreng pinggir jalan yang biasa kita datangi. Lalu aku kekenyangan sama seperti ketika aku makan bersamamu dulu, dan kamu selalu tersenyum menyodorkan piringmu. Hanya saja kali ini tidak ada yang menghabiskan makananku dan kupintai cabainya lagi.
Hari ini aku melewati jalan yang biasa kita lewati dulu. Berburu banci-banci lucu. Tak tau arah kemana tak apa yang penting kita tertawa. Diam-diam aku pandangi wajah kamu lewat spion motormu. Lalu kamu tersenyum, aku malu. Hanya saja kali ini aku tidak lagi berada diatas motormu.
Hari ini aku menunggu bis ditempat biasa aku menunggu dijemput kamu. Semuanya masih sama. Masih bermenit-menit menunggu. Hanya saja kali ini bukan kamu yang aku tunggu untuk datang.
Hari ini aku dengar lagu 'marry your daughter' dari Brian Mcknight, lalu aku teringat kamu yang sering menyanyikan lagu itu.
Hari ini aku sengaja meluangkan waktu untuk benar-benar mengingat kamu, mengingat kita. Karena setelah hari ini aku tidak akan lagi melakukan itu.

awal yang berakhir

Suatu hari aku bertemu kamu. Di sudut keramaian itu aku tersenyum dan kamu tersipu malu. Awal pertemuan itu selalu buat aku tertawa lucu. Senyummu yang lugu dengan barisan rapih gigimu selalu buatku mengingat kamu. Sapa pertamaku yang dengan lembut kamu sambut lagi-lagi dengan senyum lugu malu-malu yang semakin buat merah pipiku. Hahaha senyummu candu dan ini sangat lucu, karena akupun tak tau siapa kamu. Yang aku tau saat itu senyummu mampu obati luka hatiku.
Lalu aku mengenalmu. Kamu tak selugu perkiraanku, ah tak apa selama senyum kamu masih selalu jadi obat patah hatiku. Kamu masih tampak malu-malu dan senyummu masih tertangkap lugu dimataku. Sungguh ini seperti lelucon. Kepada kamu, aku tak pernah menaruh harap walau kepada senyummulah lukaku selamat. Sungguh pula ini seperti cerita-cerita dalam sinetron. Seperti banyak orang bilang dunia itu sempit maka seperti itulah caraku mengenal kamu. Ah mungkin dari dulupun kalau aku mau, aku sudah kenal kamu. Tapi mungkin Tuhan mau kita bertemu dulu baru saling tau.
Hingga kamu mulai berani memulai sapa. Lalu kita mulai sering bercanda. Waktu-waktu indah berlalu, hingga tiba saatnya kamu bilang suka dengan semua daya dan upaya tak terduga hingga aku sempat melabeli kamu 'gila'. Hahaha entahlah tapi semua kegilaan itu buat aku percaya. Kini aku mulai terbiasa sampai akhirnya luluh juga. Aku suka. :')
Lalu aku-kamu berubah menjadi 'kita'. Awal yang sangat bahagia. Aku bisa rasakan kamu berusaha buat aku percaya, aku suka. Aku bisa rasakan kamu berusaha buat aku merasa aman, aku nyaman. Aku bisa rasakan kamu berusaha buat aku merasa dicinta, aku cinta.
Awal yang sangat indah. Padamu tak hanya kutemukan cinta tapi juga bahagia. Padamu tak hanya kutemukan rasa nyaman tapi juga aman. Padamu semua terasa lengkap, pasangan-teman-adik/kakak-orang tua-kadang musuh, kamu bisa jadi itu semua. Karena hanya kepada kamulah cinta ini jatuh-sejatuh-jatuhnya.
Semua masih terlihat nyata awal mulanya. Mata itu seolah berbicara, hati itu seolah benar-benar merasa. Mulut itu tak hanya sekedar berkata. Sungguh biar aku dekap semua rasa. Iya, aku cinta juga.
Waktu terus berlalu. Sayang semua yang berawal pasti akan berakhir. Semua yang ada tak lagi sama. Semua berbeda hingga mungkin kau mati rasa atau memang cinta itu sejak awal tak pernah ada. Luka itu akhirnya ada juga. Dulu kamu obat luka sekarang kamu buat luka. Mungkin aku yang terlalu banyak pinta dan percaya kamu bisa hingga yang ku dapat hanya kecewa. Atau mungkin aku memang salah sangka, menganggap cinta itu nyata padahal semua hanya dusta, nyatanya kamu dengan tega mendua. Mengkhianati waktu-waktu kita. Aku kecewa. Semoga kamu bahagia.

Jumat, 21 Desember 2012

.

Mata kita mungkin masih kontak tapi hati kita saling berontak. Aku kembali mengajak tapi kamu jelas menolak. Kita mungkin masih dekat tanpa jarak tapi hati kita saling retak. Aku mencintaimu seperti sajak. Diam walau selalu berarak. Memendam hingga menjadi kerak. Semoga kamu paham kelak.
Kiranya sudah aku sadari. Meski terik mentari hingga hujan warna-warni kaupun tak akan pernah kembali. Meski fajar mulai menepi hingga senja datang lagi kaupun tak akan pernah sadari. Biar lelah ku mengenang sendiri. Hingga kau benar-benar pergi.
Entah mungkin perasaan ini telah menetap atau sekedar hinggap. Tapi setiap kata yang kau ucap dan setiap senyum yang aku tangkap membuatku semakin berharap.
Kini saaatnya ku nikmati rasa yang kian pekat tanpa perlu kau melihat. Biar kini kau dekap bahagiamu hingga hilang semua sendu. Walau nyatanya rinduku kian menjadi candu tanpa pernah kamu tahu. Semoga lekas kau temukan baiknya pemberhentian. Sekalipun aku bukan tujuan izinkan aku mendekapmu dalam do'a serta harapan. Karena semua luka yang ku perbuat masih melekat hingga tiadalain hanya sesal yang kini ku peluk erat.

Kamis, 29 November 2012

:'')

For everything you've done. I still have you in my mind. No matter how bad you treated me, I (still) love you:')

extremely disappointed :(

I thought ur the best in kindness. But i was wrong. Thanks for showing me who u are.Now u r just somebody that I used to knw!!Glad to know you, Loser!! HAHAHA:)

Jumat, 16 November 2012

THANK YOU

Thank you, God, for giving me another year of life. Thank you for all the people who remembered me today by sending cards, and letters, gifts and good wishes. Thank you for all the experience of this past year; for times of success which will always be happy memories, for times of failure which reminded me of my own weakness and of my need for you, for times of joy when the sun was shining, for times of sadness which drove me to you. Forgive me for the hours I wasted, for the chances I failed to take, for the opportunities I missed this past year. Help me in the days ahead to make this the best year yet, and through it to bring good credit to myself, happiness and pride to my loved ones, and joy to you. Amen.

2014; ketemu kiki.

Dear Blogspot. Dah lama ya kita gak jumpa. Terakhir nulis 2013, sekarang udah 2018. LAMAA BGT GILS . Sampe-sampe sekarang gw dah lulus, dah...