Kita tak akan pernah tahu kemana takdir akan menbawa kita... Kita pun tak akan pernah tahu kepada siapa kita akan dipertemukan oleh takdir. Mungkin yang harus kita ketahui adalah setiap ada pertemuan maka disitu pula akan ada perpisahan.
Disini aku tak pernah salahi perpisahan, namun sempat ku sesali pertemuan.
Cinta... ia datang menbawa bahagia namun pergi datangkan luka. Cinta... ia hadir tebarkan bunga namun hanyut sisakan rasa kecewa............
Cinta kalian hambar. Cinta kalian pudar. Cinta kalian........ah terlalu egois.
Kini rasa yang tak dapat terdefinisi hadir menyeruak dalam benak. Membendung butiran air mata. Menutupi rasa kecewa. Sekiranya inilah rasa sakit yang kurasakan melebihi apapun rasa sakit didunia. sesakit inikah....
Ya.. semua memang sudah takdir. Goresan tangan Tuhan yang mutlak adanya.
Berikan aku rasa ikhlas ya Tuhan......
Ingin rasanya aku berlari. Mencari jalan untuk kembali.Memupuk asa yang sudah mati...
Ingin rasanya aku bernyanyi. Bernyanyi dalam kesunyian hati. Menanti cinta datang kembali...
Ingin rasanya aku bermimpi. Bermimpi akan sepenggal bahagia tanpa pernah bangun lagi...
Tuhan adakah jalan tuk kembali?
Tuhan adakah cinta yang tak pernah mati?
Tuhan beri aku segenggam cahaya tuk terangi hati ini.
Aku diam bukan tak peduli tetapi tak mudah bagiku untuk mempercayai. Aku diam bukan bisu....
Diam ku adalah rasa kecewaku yang terdalam. Aku diam seolah tidak tahu, aku diam karena aku malu.
Aku mungkin akan tetap diam tuk sembunyikan keegoisan cinta itu. Walau esok hari aku tahu aku tlah hidup dalam kemunafikan. Sembunyi. Menepi. Berpose dalam kanvas hati. Bahagia untuk segalanya.
Walau sesungguhnya hatiku tersentak rasa pilu sesak merindu menjerit sendu. Ketika perpisahan itu datang........................................................................................ :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar